DPR Sambut Baik Langkah Presiden Bagikan Paket Obat Gratis

16-07-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung. Foto: Oji/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengapresiasi dan menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo yang memberi paket vitamin dan obat gratis untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri.

 

“Ini adalah langkah yang sudah kita tunggu-tunggu. Kami di Komisi VI DPR RI saat rapat dengan BUMN farmasi 7 Juli yang lalu sudah menyuarakan agar ada paket obat dan vitamin gratis yang dibagikan di zona-zona merah. Dengan kebijakan Presiden ini, maka sudah jelas perintahnya dan harus dijalankan dengan mekanisme yang baik dan transparan," kata Martin dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Kamis (15/7/2021).

 

Pada tahap pertama sejumlah 300.000 paket obat akan dibagikan di Pulau Jawa dan Bali kepada para pasien dengan berbagai jenis gejala. Terkait dengan jumlah tersebut, Martin mengatakan bahwa produksi obat-obatan dan vitamin saat ini di BUMN farmasi sudah cukup masif.

 

“Rata-rata obat dan vitamin diproduksi pada kisaran 7-9 juta tablet untuk tiap jenisnya. Karena itu, saya mendorong agar paket obat dan vitamin gratis yang diinstruksikan Presiden bisa ditingkatkan karena kebutuhan penderita Covid-19 dengan berbagai jenis kisarannya 4-5 juta tablet. Jadi, stok masih sangat cukup," ujar politisi Fraksi Partai NasDem ini.

 

Martin mengatakan pembagian paket obat dan vitamin gratis secara masif akan menjadi intervensi pasar yang membuat spekulan tidak bisa bermain. “Apabila kita bisa cepat membagikan jutaan paket obat dan vitamin secara gratis, maka otomatis akan memengaruhi harga pasar. Harga yang melambung tinggi itu akan segera turun, sehingga ke depan harga obat-obatan dan vitamin akan kembali normal. Ini bentuk intervensi pasar yang harus segera dilakukan,” tutup legislator dapil Sumatera Utara II ini.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meluncurkan 300 ribu paket obat dan vitamin untuk masyarakat yang terpapar Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri (isoman). Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara "Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat" yang juga dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan pejabat terkait lainnya.

 

"Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa," tambah Presiden. Sebanyak 300 ribu paket yang dibagikan tersebut, terdapat  tiga jenis paket obat isolasi mandiri yang akan dibagikan untuk 7 hari.

 

Paket 1 ini berisi vitamin-vitamin untuk warga dengan PCR (polymerase chain reaction) positif tanpa gejala atau OTG. Paket kedua maupun ketiga tersebut membutuhkan konsultasi dan resep dokter untuk dapat memperolehnya. Paket 2 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Kemudian paket 3 berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...